Novel Author : Rick Riordan, published : 28 Juni 2005
Movie Director : Chris Colombus, released : 2010
Movie ini bagi orang awam yang belum membaca novelnya dianggap film yang cukup menghibur dengan komedi dan efek airnya namun juga dianggap memberi kesan biasa karena banyak terasa beberapa kekosongan dalam plot ceritanya. Sedangkan bagi para penggemar novelnya, film ini dianggap produk sampah gagal Chris Colombus, karena karya Rick Riordan ini jauh lebih menarik daripada cerita di film. Sebenarnya hal ini sangat klise terjadi pada movie adaptation.
Sekarang kita akan membahas masalah yang dialami oleh movie Percy Jackson yang membuat banyak kekosongan fatal dan mengecewakan meskipun dianggap cukup menghibur.
Tidak adanya penjelasan kenapa Olympus tempat tinggal para dewa ada di lantai 600 Empire State Building, New York, Amerika Serikat
Hal ini disebabkan istana itu berpindah-pindah, sama seperti para dewa mengikuti jantung Barat atau ‘peradaban Barat’. Api itu dimulai di Yunani, jantung itu pindah ke Roma, demikian pula dewa-dewinya. Mungkin namanya memang baru, Jupiter untuk Zeus, Venus untuk Aphrodite, dst, tetapi kekuatan yang sama, dewa-dewi yang sama. Dimanapun api itu paling terang, disitulah para dewa. Di setiap tempat mereka berkuasa, mereka tampil dalam lukisan, patung, gedung-gedung terpenting. Lambang Negara elang Zeuz. Patung Prometheus dan ukiran Yunani di gedung pemerintahan Washington, dsb. Dan sekarang mereka berada di Amerika Serikat. Amerika adalah jantung api itu sekarang. Disitulah kekuatan Barat yang besar. Maka Olympus juga berada disitu.
Banyaknya peniadaan karakter yang sebenarnya memiliki peran penting
seperti Mr. D atau Dionysus, Dewa Anggur, anak Zeus yang menjadi direktur Camp Half-Blood.
Clarisse, putri dari Dewa Perang, Ares. Sangat tangguh, berani, dan kuat meskipun perempuan. Seharusnya Clarisse menjadi tokoh yang sangat penting di kisah ini sampai buku terakhir.
Lalu tidak adanya Oracle of Delphi, yang merupakan semua asal muasal dari permasalahan yang Percy hadapi.
Karena ramalan Oracle lah 3 Dewa utama, Zeus, Hades, dan Poseidon dilarang untuk memiliki anak lagi dank arena Oracle lah yang memilih Percy, Annabeth, dan Grover untuk menuntaskan misi menyelamatkan dunia dari perang para dewa, bukan kabur dari camp seenaknya tanpa izin seperti pada film.
Karakter yang tetap ada pun banyak berubah sifat dan penampilannya
Annabeth Chase, putri dari Athena, seharusnya memiliki rambut pirang bergelombang seperti putri raja dan ia sangat pintar, cerdas, bertanggungjawab dan tidak setangguh pada film, karena pada buku, tokoh tangguhnya ialah Clarisse.
Kemudian Luke Castellan, putra Hermes, Dewa Pejalan, Pencuri, dan Pengantar Pesan. Tampan dan tangguh, tapi seharusnya memiliki bekas luka sayatan dari bawah mata kiri ke rahang, tapi terlihat mulus sama sekali di film.
Percy seharusnya tidak langsung tinggal di pondok Dewa Poseidon
Karena masih belum diketahui kalau Percy itu keturunan dari dewa yang mana, maka ia tinggal bersama Luke di pondok Dewa Hermes yang biasa menerima para demigod yang belum diakui oleh orangtua dewanya atau belum ketahuan siapa orangtua dewanya. Sedangkan pada film, Percy langsung tinggal di pondok Dewa Poseidon karena memang telah diketahui bahwa ia putra Poseidon.
Tim pada permainan tangkap bendera
Pada permainan tangkap bendera di film, Percy 1 tim dengan Luke dan melawan Annabeth, sebaliknya di novelnya ialah Percy 1 tim dengan Luke dan Annabeth, mereka melawan pondok Ares yang dipimpin oleh Clarisse. Permainan ini jauh lebih berbahaya tapi mengasyikkan daripada yang disampaikan pada film.
Percy yang menjaga perbatasan bendera, diserang oleh kawanan pondok Ares Clarisse sampai begitu tak berdaya dan ketika disudutkan sampai terjengkang di sungai, barulah Percy mendapatkan kekuatannya berdasarkan naluri, bukan dibisikkan oleh Poseidon di film. Dan setelah itulah Annabeth yang tadinya menebak Percy putra dari salah satu 3 besar, tapi ia kira Zeus, tapi ternyata Poseidon. Dan pada saat itulah Poseidon mengirimkan pengakuannya secara langsung terhadap Percy berupa hologram bercahaya hijau, berputar dan berkilau berbentuk tombak bercula tiga: Trisula Lautan Poseidon diatas kepala Percy didepan semuanya dan para pekemah berlutut.
"Telah ditentukan.." Chiron berkata.
“Ayahku?” tanyaku sama sekali bingung.
“Poseidon,” kata Chiron. “Sang Pengguncang Bumi, sang Pembawa Badai, Sang Bapak Bangsa Kuda. Salam Perseus Jackson, Putra sang Dewa Laut”
Alasan perjalanan Percy, Annabeth, dan Grover
Percy melakukan perjalanan bukan semata-mata ingin menyelamatkan ibunya dari tempat Hades,melainkan mendapatkan misi menemukan Petir Asali Zeus dan membawanya ke Olympus. Sebelumnya Percy bertemu Oracle of Delphi dulu dan mendapatkan ramalan yang isinya ialah :
"You shall go west, and face the god who has turned. You shall find what was stolen, and see it safely returned. You shall be betrayed by the one who calls you friend. And you shall fail to save what matters most in the end"
“Kau akan pergi ke Barat, dan menghadapi sang dewa yang berkhianat. Kau akan menemukan yang dicuri, dan mengembalikannya dengan selamat. Kau akan dikhianati oleh orang yang menyebutmu teman. Dan pada akhirnya kau akan gagal menyelamatkan yang terpenting”
Ramalan tersebut pada nantinya Percy akan menemukan kebenarannya. Ternyata Petir Asali Zeus dapat dicuri dikarenakan ada pihak yang berkhianat, seorang teman dan seorang dewa. Seorang dewa itu adalah Ares sang Dewa Perang yang merupakan ayah dari Clarisse, dan teman itu adalah Luke. Kegagalan menyelamatkan yang terpenting itu adalah menyelamatkan ibu Percy yang disandera oleh Dewa Kematian, Hades.
Karakter para Dewa-dewi Yunani
Para dewa pada film digambarkan berbusana seperti dewa-dewi zaman kuno dengan singgasana marmer pualam. Sedangkan pada buku, dewa-dewi berbusana sesuai sifat mereka masing-masing dan mengikuti zaman, singgasananya-pun sifatnya seperti mereka atau kekuatan mereka. Contohnya ialah :
- Zeus ketika ditemui Percy di Olympus, mengenakan setelan Jas biru tua bergaris-garis, singgasananya sederhana yang terbuat dari platinum padat. Janggutnya tercukur rapi, berwarna abu-abu bercampur hitam seperti awan badai. Wajahnya angkuh dan tampan dan suram, matanya abu-abu hujan dan udara berderak dan berbau ozon.
- Poseidon memakai sandal kulit, celana pendek Bermuda warna khaki, dan kemeja bertema tropis yang bercorak kelapa dan burung beo. Kulitnya terbakar coklat, tangannya penuh bekas luka seperti nelayan kawakan. Rambutnya hitam, seperti Percy. Wajahnya memiliki tampang merajuk yang terlihat pembangkang tetapi matanya yang berwarna hijau laut dikelilingi keriput matahari yang menyiratkan bahwa dia juga sering tersenyum. Singgasananya adalah kursi nelayan laut sederhana yang bisa berputar, dengan dudukan kulit hitam dan lubang untuk menyimpan joran yang dipakai untuk menyimpan trisula perunggu, ujungnya berkilauan dengan cahya hijau.
- Hades berpakaian jubah sutra hitam dan mahkota emas berjalin. Kulitnya putih albino, rambutnya sebahu dan hitam legam. Dia tidak berotot seperti Ares, tetapi memancarkan aura kekuasaan. Dia memiliki mata sengit dan karisma jahat yang memukau.Singgasananya terbuat dari paduan tulang manusia, tampak lentur, anggun, dan berbahaya seperti macan kumbang.
Senjata dewa yang hilang dicuri
Pada kenyataan bukunya, yang dicuri bukan hanya Petir Asali Zeus, tetapi juga Helm Kegelapan Hades. Sehingga Zeus akan menuduh Poseidon karena pembuat Petir tersebut adalah para Cyclops anak buah Poseidon dan Hades yang gengsi jika ketahuan sejata paling angkernya dicuri, mengetahui bahwa miliknya dan Zeus dicuri akan langsung menuduh Poseidon yang trisula lautannya masih aman padanya. Apalagi setelah kemunculan Percy, makin saja kuat dugaan mereka.
Rintangan-rintangan petualangan dalam perjalanan Percy
Seharusnya perjalanan Percy ialah murni untuk mencari Petir Asali dan mengembalikannya ke Olympus lalu menyelamatkan ibunya di Underworld, bukan mencari Kristal yang digunakan untuk melarikan diri dari dunia bawah ke tempat medusa, museum Athena, dan Casino Lotus.
Kristal itu diberikan oleh Nereid yang diutus dari kerajaan bawah laut Poseidon. Dan sama sekali tidak ada perjalanan ke museum Athena lalu bertemu dengan Hydra. Kejadian itu ada pada buku Percy Jackson yang lainnya bukan buku pertama.
Banyak sekali petualangan yang sangat menarik tidak sedangkal dan semudah pada film. Perjalanan ke tempat Medusa dan kepalanya yang terpenggal dikirimkan ke Olympus sebagai bukti eksistensi Percy pada para dewa, meledakkan bus ketika diserang 3 erinyes Hades, melelehkan lantai Gateway Arch oleh serangan Echidna dan Chimera,
terkena jebakan dewa Hephaestus di Terowongan Cinta misi permintaan Ares, bertarung melawan Ares di Pantai Amerika ditonton banyak manusia dan mengalahkannya, serangan Procrustes di Las Vegas,
melewati barisan antrian orang mati di dunia bawah tanah dan menghadapi Cerberus (anjing raksasa penjaga neraka berkepala tiga), sampai nyaris terseret ke Tartarus lubang terdasar dunia bawah karena sepatu yang telah dimantrai oleh Luke.
Sebenarnya masih banyak lagi faktor lain tapi saya rasa itu sudah cukup untuk menjelaskan penyebab banyaknya kekosongan pada filmnya.
Untuk para penggemar novel fiksi petualangan, buku ini sangat recommended untuk dibaca dan dikoleksi. Terdapat 5 buku yang tidak kalah dengan kisah Harry Potter, bahkan penulispun lebih menyukai seri Percy Jackson daripada Harry Potter (haha tapi ini tergantung selera pembaca juga sih :p)
Perlu diketahui, naskah awal Percy Jackson & The Olympians : The Lightning Thief telah selesai ditulis pada 1994 atau 3 tahun sebelum buku pertama Harry Potter keluar di pasaran.
Selamat membaca dan menonton buat yang belum :D
Read More..